Jumat, 23 April 2010

Penghapus ajaib


Satu sabtu jelang dini hari, saat aku sedang melakukan kerjaanku,aku kehilangan sesuatu yang sehari-hari menjadi penyelamat dalam pekerjaanku. Sebuah penghapus. Ya,meski cuma sebuah penghapus,tapi tanpa penghapus coretanku yang salah tak akan bisa di perbaiki lagi. Bisa berabe kerjaanku. Masa harus gambar lagi? Konyol banget ? Jadi dengan mengobrak-abrik laci,apapun yang mempunyai ruang untuk menyimpan barang-barang aku cari penyelamatku itu. Panic karena waktu tak bisa menunggu aku sampai bisa mnemukan penghapus itu dan entah bagaimana keadaan mejaku saat itu,bukan kapal pecah lebih tepat seperti habis kena angin ribut,semua kertas,pernik-pernik gambarku,pensil,pena dan banyak sekali kertas-kertas bertebaran di meja. Membeli penghapus baru? Malam-malam begini? Oww,tidak! bukan malam lagi, tapi dini hari. Jam 2 hampir 3 pagi adakah toko yang buka? Kalopun ada aku harus lari dengan motorku ke tempat yang jauh dari rumah. Walahhh…dan akhirnya setelah berkeringat pagi-pagi gara-gara mencari penghapus putihku,akhirnya ku temukan juga! Si putih itu sedang tersembunyi di tasku. Yah,ranselku. Rupanya aku udah mulai pikun. Memang alat mungil itu selalu ku bawa,Cuma aku kadang lupa sudah aku kembalikan ke laci atau masih ku letakkan di tempat lain. Dan..selamatlah pekerjaanku. Ya,tanpa penghapus,apa jadinya pekerjaanku yang sudah molor beberapa hari ini? Sebuah penghapus.
Mungkin bagi kebanyakan orang penghapus itu hanya sebuah benda kecil yang tak berarti yang di jual dan bisa di beli di banyak tempat . Ada yang murah,ada pula yang mahal. Dan beraneka warna dan bentuk. Dulu waktu aku kecil,aku pernah di beri penghapus lucu bentuknya seperti buah semangka dan baunya wangi. Aku masih ingat,soalnya penghapus itu bagiku sangat unik dan lucu pada saat itu.
Penghapus meski sepele kelihatannya,tapi ia bisa menyelesaikan segala masalah dalam coretan. Menulis,menggambar,mendesain,apapun yang menggunakan pensil dan bila salah,maka penghapuslah benda paling di cari dan menjadi penyelamat dalam memperbaikinya.
Dalam kehidupan ini,kita juga sangat butuh penghapus.
Tapi di sini bukan dalam konteks penghapus yang sesungguhnya,penghapus yang sangat kita butuhkan dalam hidup ini adalah penghapus kesalahan kita,atau mungkin kitalah yang bisa jadi penghapus bagi orang lain. Penghapus itu adalah sebuah pengampunan.
No body perfect. Kata orang barat sono. Kata orang kita bilang,ga ada manusia yang sempurna. Ibarat kertas,kertas kita penuh dengan coretan-coretan yang salah,buruk jelek,dan membuat gambaran dan tulisan pada hidup kita jadi jelek,dan ga bagus. Kita selalu berbuat kesalahan. Pada Tuhan dan juga pada sesama. Dan kita butuh penghapus untuk memperbaikinya. Untuk mulai melanjutkan lagi dan lebih baik dari sebelumnya.
Tuhan selalu menjadi penghapus terbaik yang tak akan bisa di beli di manapun. High quality dan terpercaya,Dia sang maha penghapus segala macam coretan dosa kita baik itu kecil maupun besar. Dan Dia adalah penghapus yang tak ada habis-habisnya meski berkali-kali menghapus coretan-coretan yang kita buat. Dan juga,bila kita berbuat salah pada orang lain dan ingin minta maaf,maka yang kita butuhkan adalah penghapus dari orang yang sudah kita sakiti itu. Sebuah pengampunan dari orang tersebut. Bilamana orang itu tidak mau jadi penghapus bagi kesalahan kita? Mungkin kita kan merasa kecewa,menyesal dan sedih. Sungguh,pengampunan itu sangat berarti dalam hidup kita.
Sebuah penghapus dosa. Sebuah pengampunan. Memang bukan hal mudah. Tapi Tuhan selalu mengampuni dan menjadi penghapus bagi kesalahan-kesalahan kita. Bagaimana dengan kita? Bila kita sendiri yang berperan menjadi penghapus? Aku sendiri juga alami pergumulan dalam menjadi penghapus bagi coretan orang lain dalam hidupku. Apalagi bila coretan itu sangat tebal,sangat hitam,maka amat susah bagiku untuk menghapusnya. Mungkin aku harus terus menerus menghapusnya dan mungkin aku akan lelah. Seperti itulah proses pengampunan. Tidak gampang,tapi bila mau untuk terus belajar mengampuni,maka coretan itu akan hilang dalam hidup kita. Hati menjadi bersih kembali dan putih. Kita telah menjadi penghapus bagi orang lain,dan niscaya coretan kitapun juga di hapus olehNya.
Menjadi penghapus memang tak mudah. Mengampuni sungguh butuh perjuangan. Tapi bila kita mau buka hati untuk mohon rahmatNya agar kita bisa mengampuni,maka ga mustahil kita akan jadi penghapus yang top.
Semoga coretan-coretan hitam dan tebal dari orang lain yang telah di goreskan dalam hidup kita,bisa kita hapus meski sangat pelan dan butuh usaha lebih,karena dengan menghapus coretan itu,maka luka batin kita yang dipenuhi dengan amarah,dengan rasa benci dan dendam akan hilang berganti hati yang bersih dan bening. Kasih itu menyembuhkan. Kasih bisa menyembuhkan sakit dari luka-luka batin kita. Dan itu bisa di mulai dengan sebuah niat mau menjadi penghapus bagi coretan orang lain dalam hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar