Selasa, 20 Juli 2010

Ruang Kita

Ada yang ganjil hari itu.
Tidak ada ruang untuk kita bicara.
Tidak ada suara atau sekedar deheman kecilmu saat kamu mulai ingin mengawali percakapan.
Sunyi.
Tidak ada lagi tatapan jenaka dari dua bola mata coklatmu.
Juga tiada lagi gurauan aneh darimu.
Hanya detak jarum jam tua yang selalu setia menemani kita.
Aku tau,suatu saat kamu akan merapat,tapi bukan untuk melekat dekat,
Tapi untuk memberi sekat,antara kita,kamu dan aku.
Aku tau,suatu ruang tercipta untuk di tempati,tapi selalu ada ruang kosong yang tak perlu di huni..
Ruang mu yang kau ciptakan bukan untuk aku huni,
Demikian pula ruang ku yang ku bangun,bukan untuk kau tempati.
Hanya hening dinding,yang menjadikan ruang kita hidup. Dinding yang tak bersuara,dinding yang hening dan dingin,namun tidak tersaput angin. Dia kokoh dan dia bertahan dalam apapun keadaan..seperti itulah ruang kita.
Kita hidup
Dengan kedinginan dan keheningan itu kita bisa merasakan hidup.
Ruang kita sudah sangat dingin.
Tapi inilah ruang kita sekarang.
Ruang kamu
Ruang aku.
Tak perlu harus di mengerti mengapa ?
Tak perlu harus di cari alasan kenapa?
Ruang kita sudah sangat sempit untuk di ukur dengan mengapa dan kenapa
Karena inilah yang ada apa adanya,
Ruang kita yang hening,sunyi,kehilangan warnanya,dan putih tanpa perlu coretan yang menjadikannya basi..