Kamis, 29 April 2010

60 detik saja


Ijinkan ku sematkan sehelai mawar hatiku yang telah gugur did era angin musim gugur itu di dalam relung kalbumu..
Ijinkan ku kumpulkan puing-puing hatiku yang terberai runtuh oleh badai topan yang tak pernah ku tahu namanya..
Ijinkan aku untuk sekedar menatap bening bola 2 matamu yang sangup menyamai bintang,yang kerlipnya sangat kau suka,dank au tak pernah tau kau lebih dari sekedar pijar yang terbatas waktu itu,kerlipmu selalu,dan bintang tidak!
Ijinkan aku tambal sulam hatiku yang compang camping tersobek duri yang ku tak mampu jabarkan ketajamannya..
Ijinkan aku duduk di sisimu dan kita hilang dalam ruang waktu yang ku sebut kebisuan..
Hanya 60 detik saja untuk mengumpulkan sekedar mengecap sedikit manis di antara beribu pahit ini,
Jawablah
Ijinkanlah…
cuma 60 detik saja..
Demi selamanya…

Rabu, 28 April 2010

lima roti dan 2 ikan

Lima Roti Dan Dua Ikan
Dan setelah ia mengambil lima roti dan dua ikan itu,ia memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya pada kepada murid-muridNya supaya di bagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian di kumpulkannya potongan-potongan roti yang sisa sebnyak dua belas bakul. (Luk: 9:16-17)

Minggu pagi itu adalah perayaan natal untuk anak. Seperti perayaan-perayaan sebelumnya, yang datang ke misa adalah mayoritas anak-anak dengan di antar orang tuanya. Anak-anak akan mengikuti misa,dan nanti akan di berikan bingkisan natal saat usai misa.
Bingkisan natal saat itu sudah di pak dalam 3 karung besar dan berjumlah 400-an item. Tak terasa saat misa berjalan jumlah anak yang datang semakin banyak. Kami selaku panitia natal agak was-was juga karena di perkirakan anak-anak yang datang lebih dari 400 anak. Beberapa orang mulai merencanakan jalan alternative dengan mengelompokkan usia anak yang akan di beri bingkisan. Dan akhirnya di putuskan yang bayi dan sudah agak remaja tak akan di berikan bingkisan natal. Dan semua setuju. Terpaksa setuju karena keadaan.
Dan tibalah pembagian bingkisan natal. Beberapa orang ada yang berdoa semoga saja binngkisan yang di berikan mencukupi. Kami benar-benar dalam kekuatiran yang amat sangat dan sangat berharap mujizat akan terjadi. Aku dan beberapa orang membagikan bingkisan natal pada anak-anak. Karena kasihan kami memberikan juga pada bayi-bayi meski telah ada keputusan untuk tidak memberikannya. Kami betul-betul bergumul dan menunggu keajaiban,berharap bingkisan itu cukup untuk semua anak yang sudah datang. Anak-anak semakin banyak yang antri menunggu di berikan bingkisan natal. Tak terkecuali remaja-remaja yang seumuran anak SMP. Dan lagi-lagi karena tak tega menolak, kami memberikannya pada mereka. Akhirnya karung yang kami bawa telah kosong. Dan entah ini mujizat atau apa bingkisan habis bersamaan dengan habisnya antrian anak-anak. Aku dan teman-teman sangat gembira karena semua masalah telah terselesaikan dengan sangat baik. Kami naik ke atas dan kulihat teman-teman yang lain juga nampak selesai membagi bingkisan. Para anak dan orang tua mereka juga telah meninggalkan gereja. Perlahan-lahan halaman gereja menjadi sepi. Kami mulai mengumpulkan karung-karung yang masih tersisa bingkisan natalnya. Dan ini membuat kami tecengang dan sangat heran. Dalam 3 karung yang ada,di sana terdapat 100 lebih item yang tersisa! Sungguh ini adalah mujizat! Seorang teman berkata, “Inilah keajaiban Tuhan. Kisah 5 roti dan 2 ikan telah di nyatakan di sini!” Dan kami sangat setuju dengan itu.
Hal yang bagi kita adalah sangat mustahil, bagi Tuhan sangatlah mungkin. Tak ada perkara yang terlalu kecil bagi Dia yang tak mau di selesaikannya, atau perkara yang terlalu besar yang Dia tak sanggup melakukannya.
Semua adalah mungkin bagiNya!

Senin, 26 April 2010

si pahit dan si manis


Suatu sore,seperti biasa usai berkutat dengan kepusingan kerjaan,aku dan temanku cangkruk di kedai kopi ala metropolis. Aku seperti yang sudah-sudah pesen moccacino plus roti yang aku lupa namanya (soalnya bukan orang bule hehee). Dan temanku pesen kopi pahit hitam kental,dark coffee. Biar ga ngantuk katanya.
Pesanan datang dan seperti yang telah terjadi sebelumnya,aku segera menyeruput moccacinoku. Juga temenku. Dia sempet nawarin aku supaya lain kali pesen kopi seperti dia. Aku ogah. Karena aku ga suka pahit. Apalagi dark coffee..mana tahan..
Setelah ngoceh ngalor ngidul kita pulang. Aku naik bus seperti sore sebelumnya,dan temenku menunggu jemputan. Di dalam bus entah bagaimana kok aku tiba-tiba ngantuk. Padahal habis minum kopi. Emang kadang-kadang kopi kesukaanku itu ga cukup manjur untuk membuat mata terjaga. Jadi dengan menahan kantuk,aku diam dalam bus. Temenku menelpon. Dia bilang hujan deras,dan jemputannya belum datang. Dia Tanya angkot apa yang bisa mengantarnya pulang. Dan ku sebutkan dengan menguap. Temenku tertawa. Makanya,minum kopi kayak punyaku! Ujarnya sambil terkekeh. Bener juga sih…batinku. Tapi aku tetep pikir-pikir dulu bila harus meminumnya.
Pahit.
Aku yakin pada mulanya semua orang ga suka rasa pahit. Malah mintanya yang manis-manis. Anak kecil paling suka kembang gula,tapi bila di suruh minum obat,susahnya minta ampun. Sampai di ciptakan obat yang manis dengan aneka rasa,ada jeruk,strawberry,anggur…walahh..kadang aku suka iri,kalo obat untuk orang dewasa kok selalu pahit yah?
Mengapa pahit di hindari? Padahal pahit itu menyembuhkan toh? Obat pahit, kopi pahit bisa buat mata melek,jamu pahit,lalu sayuran juga ada yang pahit…tapi orang ga suka yah? Jelas karena pahit itu ga enak. Manis itu yang enak. Coklat,permen,kue,ice cream, apapun yang manis pasti di suka. Tapi dampaknya? Gigi anak kecil suka bolong-bolong gara-gara makan coklat dan permen,orang dewasapun juga. Bisa gigi bolong,kolestrol,buat lemak bertambah dan aneka penyakit yang di sebabkan oleh si manis ini. Tapi orang masih suka yang manis-manis. Contohnya aku.
Pahit emang ga enak. Seperti pengalaman pahit. Siapa saja pasti pernah mengalaminya. Entah karena patah hati,masalah pekerjaan,masalah dengan teman,saudara,dan banyak lagi kasus-kasus tentang betapa ga enaknya si pahit ini kita rasakan dalam kehidupan kita. Tapi bila kita sudah merasakan pahit,kita akan melek. Kita akan tau apa yang telah terjadi,jangan sampai terulang lagi. Jadi kita bisa belajar. Kita belajar bangun,bangkit dan berjalan lagi. Semua karena si pahit ini. Ternyata pahit malah mengajarkan kita untuk melek. Sedangkan manis? Manis mungkin memabukkan. Manis bisa saja terasa enak dan indah,tapi cuma sesaat. Dan akhirnya,setelah manis membuat efek buruk pada kehidupan,menyesalpun tiada guna.
Jadi olahlah antara manis dan pahit dengan porsi yang pas. Bukankah coklat sekarang ada yang pahit? Dan kopipun ada yang pahit campur manis. Jangan terlena dengan manis yang teramat sangat,karena manis itu kadang memabukkan.
Have a sweet day! ( fre™)