Rabu, 28 April 2010

lima roti dan 2 ikan

Lima Roti Dan Dua Ikan
Dan setelah ia mengambil lima roti dan dua ikan itu,ia memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya pada kepada murid-muridNya supaya di bagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian di kumpulkannya potongan-potongan roti yang sisa sebnyak dua belas bakul. (Luk: 9:16-17)

Minggu pagi itu adalah perayaan natal untuk anak. Seperti perayaan-perayaan sebelumnya, yang datang ke misa adalah mayoritas anak-anak dengan di antar orang tuanya. Anak-anak akan mengikuti misa,dan nanti akan di berikan bingkisan natal saat usai misa.
Bingkisan natal saat itu sudah di pak dalam 3 karung besar dan berjumlah 400-an item. Tak terasa saat misa berjalan jumlah anak yang datang semakin banyak. Kami selaku panitia natal agak was-was juga karena di perkirakan anak-anak yang datang lebih dari 400 anak. Beberapa orang mulai merencanakan jalan alternative dengan mengelompokkan usia anak yang akan di beri bingkisan. Dan akhirnya di putuskan yang bayi dan sudah agak remaja tak akan di berikan bingkisan natal. Dan semua setuju. Terpaksa setuju karena keadaan.
Dan tibalah pembagian bingkisan natal. Beberapa orang ada yang berdoa semoga saja binngkisan yang di berikan mencukupi. Kami benar-benar dalam kekuatiran yang amat sangat dan sangat berharap mujizat akan terjadi. Aku dan beberapa orang membagikan bingkisan natal pada anak-anak. Karena kasihan kami memberikan juga pada bayi-bayi meski telah ada keputusan untuk tidak memberikannya. Kami betul-betul bergumul dan menunggu keajaiban,berharap bingkisan itu cukup untuk semua anak yang sudah datang. Anak-anak semakin banyak yang antri menunggu di berikan bingkisan natal. Tak terkecuali remaja-remaja yang seumuran anak SMP. Dan lagi-lagi karena tak tega menolak, kami memberikannya pada mereka. Akhirnya karung yang kami bawa telah kosong. Dan entah ini mujizat atau apa bingkisan habis bersamaan dengan habisnya antrian anak-anak. Aku dan teman-teman sangat gembira karena semua masalah telah terselesaikan dengan sangat baik. Kami naik ke atas dan kulihat teman-teman yang lain juga nampak selesai membagi bingkisan. Para anak dan orang tua mereka juga telah meninggalkan gereja. Perlahan-lahan halaman gereja menjadi sepi. Kami mulai mengumpulkan karung-karung yang masih tersisa bingkisan natalnya. Dan ini membuat kami tecengang dan sangat heran. Dalam 3 karung yang ada,di sana terdapat 100 lebih item yang tersisa! Sungguh ini adalah mujizat! Seorang teman berkata, “Inilah keajaiban Tuhan. Kisah 5 roti dan 2 ikan telah di nyatakan di sini!” Dan kami sangat setuju dengan itu.
Hal yang bagi kita adalah sangat mustahil, bagi Tuhan sangatlah mungkin. Tak ada perkara yang terlalu kecil bagi Dia yang tak mau di selesaikannya, atau perkara yang terlalu besar yang Dia tak sanggup melakukannya.
Semua adalah mungkin bagiNya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar