Jumat, 23 April 2010

Filosofi semut-belajar managemen dari seekor Semut


Semut. Mungkin sebagian dari kita atau malah semua orang sangat tidak suka semut. Bila menaruh makanan harus hati-hati supaya tidak di kerumuni oleh semut. Mau duduk di bawah pohin,kadang suka parno,jangan-jamgan ada semut,di gigit bisa sakit kan? Kebanyakan orang melihat semut memang menyusahkan.
Tapi Semut juga punya kelebihan yang bisa kita pelajari. Semut punya empat filosofi yang luar biasa. Yaitu:
Pertama, semut tidak pernah menyerah. Bila kita menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah mereka, mereka selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Tidak sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuannya.

Kedua, semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin. Ini adalah cara pandang yang penting. Semut-semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di pertengahan musim panas.

Sebuah kisah kuno mengajarkan, "Jangan mendirikan rumahmu di atas pasir di musim panas."
Ke tiga, semut menganggap semua musim dingin sebagai musim panas. Ini juga penting. Selama musim dingin, semut mengingatkan dirinya sendiri, "Musim dingin takkan berlangsung selamanya. Segera kita akan melalui masa sulit ini." Maka ketika hari pertama musim semi tiba, semut-semut keluar dari sarangnya. Dan bila cuaca kembali dingin, mereka masuk lagi ke dalam liangnya. Lalu, ketika hari pertama musim panas tiba, mereka segera keluar dari sarangnya. Mereka tak dapat menunggu untuk keluar dari sarang mereka.

Terakhir, ke empat, seberapa banyak semut akan mengumpulkan makanan mereka di musim panas untuk persiapan musim dingin mereka? Semampu mereka! Filosofi yang luar biasa, filosofi "semampu mereka".
Dari sini kita bisa belajar bahwa semut selalu punya semangat untuk tidak menyerah. Mereka bahu membahu dalam mencari makan,membangun sarang,cara kerja sama yang pantas di acungi jempol. Semangat ‘semampu mereka’ yang mungkin agak berkurang pada jaman sekarang. Orang lebih banyak mengandalkan apa yang sudah ada,semangat juang yang masih kurang menyebabkan cara pikir dengan konsep’menunggu’ saja. usaha keras yang kurang dan semangat bahu-membahu yang agak kurang pada jaman sekarang.
Dengan belajar dari semut,saya bisa lebih melihat dengan ‘kacamata’ lain bahwa dengan bekerja sama dan saling bahu membahu dalam segala hal,maka semua akan terlaksana dengan baik dan terbangun rasa setia kawan dan solidaritas yang tinggi yang nantinya mampu menciptakan sebuah result yang bagus dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar