Kamis, 22 April 2010

Cinta itu...


Pernah jatuh cinta,kemudian kehilangannya?
Aku pernah. Dan tiap orang juga mungkin pernah mengalaminya.
Menemukan memang indah,dan kehilangan itu menyakitkan. Tapi selalu ada proses untuk memandangnya dari sisi lain.
Ada satu kisah yang sangat membuat hatiku yang saat itu sangat mengerti akan sebuah cinta yang sejati. Dan mungkin cerita ini berguna bagi yang membaca blog ku ini,I hope so..
Pada suatu hari ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka selalu melewatkan senja di pantai. Orang yang melihat mereka kagum pada kesetiaan hati mereka.
Suatu waktu,sang lelaki mengalami kecelakaan dan harus di opname di Rumah Sakit. Sang wanita sangat sedih,ia selalu berdoa di sisi kekasihnya,memohon Tuhan mengabulkan doanya. Tapi lelaki itu tak kunjung terbangun juga. Akhirnya sang wanita mengucap nazar kepada Tuhan,ia mau melakukan apapun juga,meski ia harus mengorbankan nyawanya sekalipun demi kesembuhan lelaki itu. Dan Tuhan berkata padanya: “Aku tak akan menukar nyawamu dengan dia. Baiklah. Aku akan mengubahmu menjadi kupukupu selama 1 tahun agar kamu bisa selalu berada di sisinya saat dia sembuh dan kalian akan selalu bersama” dan akhirnya perempuan itu setuju.
Tuhan menghembuskan udara kepada sang lelaki itu,dan sadarlah lelaki itu,tapi si wanita berubah menjadi kupu-kupu. Warnanya sangat cantik. Ia terus beterbangan mengelilingi lelaki itu,tanpa lelaki itu tahu kupu-kupu itu adalah kekasihnya.
Lelaki itu sangat sedih karena dia telah kehilangan kekasihnya tanpa dia tahu di mana. Berhari-hari di lewatinya dengan kesedihan dan kupu-kupu itu selalu setia menemaninya. Suatu senja lelaki itu duduk di tepi pantai tempat kesukaannya dengan kekasihnya dulu. Di sana telah ada seorang wanita yang juga duduk di atas pasir. Mereka bercakap-cakap dan ternyata wanita itu juga kehilangan kekasihnya karena kekasihnya telah meninggal.
Hari ke dua lelaki itu ke pantai itu lagi. Dan juga wanita itu. Mereka terlihat akrab dan saling bercanda. Kupu-kupu menjadi resah. Ia cemburu. Ia melihat binar bahagia di mata kekasihnya itu saat bersama wanita itu. Persis seperti binar bahagia saat mereka bersama dulu.
Hari ke tiga dan seterusnya lelaki itu melewatkan bersama wanita itu di pantai kenangan itu. Kupu-kupu sangat sedih dan kecewa. Semua pengorbanannya di rasanya percuma. Ia menangis dan berduka,karena kekasihnya telah meninggalkan dan melupakan dia.
Tibalah satu tahun itu. Dan lelaki itu akhirnya melangsungkan pernikahan dengan wanita itu. Kupu-kupu tahu ini hari terakhirnya ia menjadi kupu-kupu. Dan Tuhan mendatanginya,” kamu sudah melihat semuanya selama satu tahun ini. Dan ini adalah hari terakhirmu menjadi kupu-kupu,aku akan merubahmu menjadi manusia lagi” kupu-kupu menggeleng. “ Tidak. Aku tetap mau jadi kupu-kupu. Aku mau selalu berada di dekatnya dan melihatnya bahagia tanpa dia tahu siapa aku sebenarnya…biarlah dia tak pernah tahu siapa aku..biarlah aku yang menderita,dan dia bahagia dengan pilihannya..”
Dari kisah itu,aku mendapat pencerahan bahwa bila aku mencintai seseorang,maka harus bisa menerima kenyataan sepahit apapun bila itu memang membuat orang yang aku cintai bahagia. Kehilangan memang menyakitkan,tapi bilamana kita membuka sisi hati kita yang lain,kita akan melihat cinta yang sejati adalah cinta yang berkorban dengan tulus tanpa meminta imbalan,pamrih dan tak bersyarat. Sebuah cinta yang membebaskan. Cinta yang tak mengekang. Maka akan dengan mudah kita menerima kehilangan itu adalah suatu proses untuk menemukan sesuatu yang lain yang lebih indah. Mencintai adalah berusaha membuat orang yang kita cintai bahagia,meski itu harus membuat kita menderita. Itulah pengorabanan sebuah cinta sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar