Selasa, 20 April 2010

Anak yang hilang

Namanya Theresia. Dia seorang wanita karir yang nyaris punya segalanya. Keluarga, suami yang menyayanginya,,dan seorang putri kecil yang manis. Sehari-harinya di habiskan mengurus anak dan suaminya. Tak ada yang bermasalah dan nyaris mulus jalan hidup Theresia ini. Banyak orang iri dan mereka sangat kagum dengan kehidupan Theresia yang nyaris sempurna. Dalam kehidupan rohaninya dia juga sangat penuh. Dalam arti ia selalu ke gereja dan ikut dalam pelayanan. Dan dalam hatinya There,begitu ia di panggil sangat mensyukuri kehidupannya. Bahkan ia menganggap nama baptis yang di berikan orang tuanya membawa berkah tersendiri. Theresia adalah nama salah satu santa yang sangat terkenal.
Suatu hari There pulang dari pelayanan di gereja. Ia melihat rumahnya sepi. Lalu ia masuk ke kamar putrinya. Maria,putrid kecilnya sedang tertidur pulas. Saat itu sudah jam 9 malam. Jam segitu memang Maria sudah tertidur. There masuk ke kamarnya. di letakkannya tasnya di meja. Pandangannya terhenti pada sebuah hp. Itu bukan hp nya. itu hp suaminya. Aneh. Mengapa hp itu bisa tertinggal? Batin There. Entah mengapa ia meraih hp itu. Padahal selama ini ia hp itu. Padahal selama ini ia malas untuk melihat-lihat isi hp suaminya itu. Baginya itu bukan urusannya dan itu tak terlalu penting baginya. Sebuah sms ada di inbox hp itu. There membuka inbox nya. sebuah pesan dari sebuah nama yang sanggup membuat darahnya berdesir sekrtika dan jantungnya berdegup sangat kencang. Nama itu. Pesan itu. Tangan There gemetar dan hp itu jatuh ke lantai. Malam itu There tak bisa tidur. Sebuah pesan rahasia. Dari seorang wanita dengan nama ‘Cinta’. Dan There menangis semalaman.. Ia ingat Telepon dari Andi suaminya tadi siang. Andi pamit akan menghadiri meeting di luar kota dan 2 hari lagi baru pulang. Pakaian sudah di packing saat There ada di gereja tadi siang. Seperti yang pernah terjadi sebelum-sebelumnya Andi hal seperti itu tak mengherankan bagi There. Usaha trading Andi memang mengharuskan suaminya itu harus sering ke luar kota. There melihat semua pesan di inbox. Tak ada pesan darinya yang di simpan di sana. Yang ada hanya sms-sms dari nama itu. Cinta. Dan malam itu There mengerti. Andi telah menduakannya. Hubungan gelap itu telah terjadi 1 tahun yang lalu. Dan There merasa telah menjadi orang terbodoh dan sangat tolol.
Dua hari adalah waktu yang sangat lama bagi There. Waktunya di jalaninya dengan gamang. Pergumulan batin membelenggu seluruh waktunya. Latihan koor gereja, rapat anggota komunitas dan kunjungan anak-anak yatim piatu semua tidak di datanginya. Telpon dan sms dari teman-temannya tak di hiraukannya. Makanpun kadang ya kadang tidak. There benar-benar terpuruk. Ia banyak menghabiskan waktunya di kamar dan menangis. Hanya Maria yang bisa menghibur kesdihannya. Ia berusaha tampak tegar di depan malaikat kecilnya itu. Di temaninya Maria makan dan belajar. Saat Maria sudah masuk ke kamarnya atau pergi sekolah atau les, There kembali ke runtinitasnya,masuk kamar dan menangis. Dan kali ini ia mulai menyalahkan Tuhan.
Dan hari itu tiba juga. Andi datang dengan senyum semringah seperti dulu bila pulang dari luar kota. Andi membawa banyak hadiah. Baju-baju dan perhiasan untuk There, makanan kesukaan There dan mainan untuk Maria. Banyak dan mahal. Tapi barang-barang itu kini serasa sampah untuk There. Ia ingin membuangnya dan membakarnya. Hari itu ia bicara pada Andi. Suatu sore saat mereka nonton tv dan minum the dan Maria sedang les. Andi menyodorkan sebuah tiket. There tahu. Itu adalah tiket ke Singapore. Andi memang menjajnjikan liburan yang di nantikan Maria bila gadis kecil mereka itu berhasil menjadi juara 1. Dan maria telah membuktikannya. Akhir bulan ini mereka bertiga akan ke Singapore. Tapi There tak bergeming. Andi terus bercerita tentang indahnya Singapore sampai There menyodorkan sebuah hp di meja. Andi terkejut. There juga menyodorkan sebuah surat. Andi semakin tegang. ‘kita cerai saja, aku sudah ga bisa hidup dengan kamu. Sebaiknya kamu tanda tangani saja untuk kebaikan kita’ kata There sangat datar. Ia sudah tak bisa menangis. Seluruh energy dan air matanya telah habis 2 hari yang lalu. Kini yang ada hanya rasa ingin bebas dan kembali bernapas. Andi tak mau. Dan dia terus bertanya. ‘baca saja sms di hp mu dari cinta mu. Aku ingin tidur. Aku tidur dengan Maria’ sesudah berkata, There beranjak dan masuk ke kamar Maria. Dan seperti yang di inginkan There,tanpa banyak penjelasan Andi menandatangi surat itu. Beberapa hari kemudian mereka resmi bercerai.
Menjalani hari-hari berdua saja dengan Maria memang sangat berbeda bagi There. Ia harus menjadi ibu sekaligus ayah bagi Maria. Ia harus pontang panting menghandle semua urusan yang dulu jadi tugas Andi. Datang ke rapat wali murid,menghadiri pembagian rapot Maria dan semua tetek bengek lainnya. Dan There mulai jauh dari dunia kerohaniannya. Ia tak pernah lagi ke gereja, apalagi pelayanan. Semua teman-teman yang menanyakan kenapa, hanya di jawabnya dengan alasan sibuk. There tak peduli apakah mereka tahu ia sudah bercerai atau belum atau menggosipkannya,ia tak peduli. Hal yang tak pernah terbersit dulu. Dari pribadi yang care dan suka menolong sekarang berubah menjadi ‘masa bodoh’ dan ‘emang gue pikirin’. There juga tak pernah lagi berdoa. Semua waktunya di habiskan dengan kerja sebagai pemilik dealer mobil dan mengurus Maria. Gadis mungilnya itu juga sepertinya tak mengerti mengapa papanya tak pernah pulang. There hanya bilang papanya harus pisah dengan mama karena suatu urusan. Dan bila Maria mengajaknya berdoa bersama seperti dulu,There hanya mengatakan ia capek. Juga ketika Maria mengajaknya ke gereja,alasan itupula yang di katakana There. Maria ke gereja dengan teman satu kelasnya dan berdoapun kini Maria sendiri. Ia tak pernah mengajak There. Dan There juga tak peduli dengan semua itu. Kekecewaannya pada Tuhan semakin menenggelamkannya pada kesibukannya bekerja.
Saat menjemput Maria dari sekolah minggu, There kaget karena ada misa di rumah yang biasanya di peruntukkan sekolah minggu itu. Karena sudah tak mungkin lagi pulang karena menjaga etika, There ikut misa dan duduk paling belakang. Dan karena etika juga There menerima hosti. Pertama kali selama 3 tahun ia komuni. Saat memejamkan mata hendak berdoa. Ia tak bisa berucap apapun. Ia merasa gamang dan kosong. Misa itu adalah misa anak. Usai misa, Pembina Biak menyilahkan anak-anak untuk mempersembahkan sesuatu pada orang tuanya. Dan Maria maju. There kaget. Apalagi saat Pembina bertanya apa yang hendak di lakukan Maria untuk orang tuanya. Maria menjawab. ‘untuk mama. Aku hanya mau mama kembali berdoa bersama denganku setiap malam seperti dulu. Kalo aku punya uang aku ingin sekali meghidupi mama sehingga mama tak perlu lagi kerja keras dan capek. Jadi aku bisa berdoa dengan dia lagi’ tepuk tangan bergema seketika. Hanya There yang tidak. Air matanya meleleh dan ia tak bisa lagi tegar, ia menangis dan terus menangis.
Malam itu There masuk ke kamar Maria. Gadis kecil yang masih berusia 7 tahun itu sedang berdoa. There sengaja berdiri dan diam. ‘ Tuhan,aku ingin akhir bulan ini mama bisa kembali ke gereja. Hadiah liburan dari mama ke Amerika tahun depan saja. Soalnya aku ingin mama kembali tertawa seperti saat rajin ke gereja dulu. Setelah pulang latihan koor mama selalu ceria, dan aku juga bisa kembali bertemu dengan teman-teman di panti asuhan seperti dulu. Tuhan,tolong kabulkan doaku. Aku ingin cepat besar dan bisa lulus sekolah jadi aku bisa bekerja dan mama gak capek lagi jadi bisa ke gereja dan latihan koor lagi,bisa temani aku berdoa lagi…’ tanpa menunggu doa Maria selesai,There langsung menghambur dan memeluk Maria, dan ia menangis. Keras. Ia memeluk dan berucap’ terima kasih Tuhan,trima kasih…’ terus dan berulang. Dan malam itu There kembali menemukan jalan pulangnya menuju Tuhan. Tuhan telah menyentuh hatinya yang membatu melalui Maria, malaikat kecilnya. Dan sejak malam itu There kembali berdamai dengan Tuhan, ia mensyukuri setiap luka yang di deritanya karena mengajarkan sebuah kebahagiaan sejati,bahagia berbagi rejeki kepada kaum yang berkekurangan. Dan dengan semangat memberi ia membantu anak-anak yatim, ikut mengunjungi dan memberikan pengiburan kepada orang-orang yang mempunyai masalah dalam keluarganya. Tuhan memberikan berkatnya juga. Usahanya semakin maju dan dia juga bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkan. Dan ia sangat bersyukur dengan namanya. Theresia.Seperti santa Theresia Liseux yang menjalani kehidupan yang amat sulit, tapi dengan setiap perih yang di rasakanya ia menjadi semakin dekat dengan Tuhan. Dan itulah yang menjadi kekuatan bagi There. Melalui tangannya ia bangga bisa berbagi dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Dan diapun sekarang menjadi Pembina Biak di lingkungannya.
Theresia hanya seorang ibu dari Maria. Seorang wanita biasa, seorang janda, dan bukan para kudus atau seorang awam berkaul Dan bukan santa. Tapi Tuhan sangat mengasihi dia dan tak pernah mau There semakin tersesat. Lewat Maria malaikat kecilnya, Theresia, anak yang hilang itu telah kembali. There telah kembali. Dan tidak itu saja,tapi dia juga berkarya melayani Tuhan lebih dalam lagi. Dan yang terpenting ia telah berdamai dengan dirinya sendiri.
Tuhan tak akan pernah meninggalkan anaknya sendirian. Selalu ada jalan untuk kembali. Percayalah!

Ayat renungan:
- Luk 15:31-32
- Kor 7:15-16

Pada suatu saat kamu terbangun dari tidur malam, kamu merasa beban yang berkecamuk seakan tiada hentinya bergumul dalam dadamu. Tuhan, aku sudah tak tahan! Kamu menjerit dalam hati dan ingin berteriak meledakkan semua bila mungkin. Kamu menangis, dan air matamu bagaikan air sungai yang tiada henti-hentinya mengaliri pipimu dan bibirmu yang pucat dan kering bergetar menahan sesak dalam rongga dadamu. Kamu merasa sendirian, kamu merasa dalam kegelapan, dan kamu tak menemukan tangan yang lembut untuk memegang tanganmu, menopang tubuhmu yang gemetaran dan menopang berat tubuhmu yang sempoyongan karena tak sanggup lagi menahan beban hidupmu.
Badai kali ini terasa begitu hebat bagimu, masalah seakan tak menunggumu unutuk menghela napas sejenak dan godam besi meremukkan sisa-sisa kekuatanmu. Di manakah aku berteduh, di manakah Engkau Tuhan? Aku capek, aku letih dan aku tak sanggup berdiri lagi! Jeritmu putus asa. Kamu tak sanggup lagi meneruskan perjalananmu, karena lututmu berdarah dan tubuhmu sudah lunglai dan tulang-tulangmu tak sanggup lagi bersatu menopang berat tubuhmu, kamu terduduk dan kamu merasa telah memilih jalan yang salah. Jalan di depanmu kini gelap, hitam, kelam dan tanganmu tak sanggup menggapai apapun karena tangan itupun juga lemah dan hilang ketegarannya. Gelap, kosong dan hitam. Hal yang sangat kamu takuti. Dan kamu sendirian.
Mengapa kamu sedih? Mengapa kamu tak percaya AKU? Dari sejak kamu keluar dari rahim ibumu, AKU selalu menyertai kamu. AKU tahu setiap helai rambutmu yang jatuh, saat kamu menangis, AKU tahu seberapa banyak tetesan air matamu mengaliri pipimu, dan AKU mengukir namamu dengan indah di tanganKU, AKU ingin engkau tau betapa AKU mengasihimu. Setiap pagi KU hembuskan udara pagi yang segar agar kamu bisa terbangun dan merasakan kesegarannya, KU pendarkan sinar mentari untukmu, agar kamu tak lagi merasa kedinginan di pagi hari dan KU berikan senja hari agar kamu bisa merasakan ketenangan setelah berkutat dengan kesibukanmu dan KU bentangkan malam agar kamu bisa beristirahat dalam kenyamanan. Saat kamu berkeluh kesah AKU selalu mendengarkan dan AKU selalu menunggumu mengetuk pintuKU, AKU selalu menunggumu untuk datang padaKU dan percaya padaKU. Tetapi mengapa kamu hanya diam di tempatmu? Kamu sedih karena kamu sendirian, padahal AKU menunggumu mendatangiKU dan memberikan bebanmu padaKU. AKU mengulurkan tanganKU padamu, tapi kamu tak mau mengindahkannnya. Kamu malah memalingkan wajahmu dan mempercayakan solusinya pada hal-hal duniawi. Dan saat masalah lebih besar menghampirimu, lagi-lagi kamu melewatiKU dan menyerahkan keberuntunganmu pada sesuatu yang fana. AnakKU, mengapa kamu tak mendatangiKU dan memelukKU? AKU mengasihimu, dan AKU selalu siap untukmu, AKU selalu menyertai langkahmu bahkan saat kau jatuh AKU menggendong engkau, tak kau lihatkah jejak di pasir itu? Saat kau kelelahan AKU menggendong engkau dan saat engkau tersadar dan pulih kau lihat hanya satu jejak yang terlihat di sana. Itu adalah jejakKU. Mengapa kau menyedihkan hatiKU, mengapa kau bilang AKU tak peduli dan meninggalkan engkau? Setiap batu yang di depanmu, KU ingin kau berikan itu padaKU, dan selebihnya biar AKU yang menyingkirkannya dengan caraKU. AKU ingin kau percaya padaKU. Serahkan semua batu-batu itu, sandarkan saja bahumu kepadaKU, AKU adalah gunung batumu, perisaimu dan, rumah bagimu. Kembalilah dan Aku akan berpesta menyambut kepulanganMu.
Aku hanya ingin kau PERCAYA PADAKU bahwa kamu berharga untukKu dan AKU MENGASIHI KAMU!

(Apa yang kau cari? by Fre- fredericka m hendiana widowati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar