Selasa, 20 April 2010

...aku ini hamba Tuhan,jadilah padaku menurut perkataanMu

Beberapa hari ini aku mondar-mandir mengurusi birokrasi untuk masuk ke sebuah tempat favoritku. Bolak balik Sidoarjo-Malang agak capek juga sih. Apalagi perjuanganku lumayan berat. Yang mendapat omongan-omongan tak enak,sama sekali minus dukungan. Tapi yah,inilah pilihanku. Aku mencintai apa yang sudah hatiku mau,dan aku harus memperjuangkannya.
Banyak halangan dan godaan datang silih berganti mencoba menggoyahkan pendirianku. Tapi dengan susah payah aku tetapkan untuk berjalan di jalur yang ku pilih. Berjuang dengan sedikit dukungan kadangkala melemahkan jiwaku,dan aku seringkali bertanya dengan konyolnya,’Tuhan,benarkah ini pilihanku?’ meski berusaha untuk tetap tegar dan teguh tapi pertanyaan dan keraguan itu terus bergumul dalam hatiku. Tiap kali aku memjamkan mataku,hatiku selalu bertanya seperti itu. Dan ini sangat mengganggu aku dan aktivitasku. Mungkinkah ini keinginan sesaat? Mungkinkah Tuhan berkehendak lain padaku? Mungkinkah aku salah dengan suara hatiku?
Karena aku terus bergumul dan tak ada yang bisa membantu kecuali diriku sendiri yang akan menentukan kea rah mana aku harus melangkah,,maka akupun jadi lemah. Suatu hari saat aku sedang berjalan di dekat gua Maria di sebuah Gereja,entah kenapa aku berhenti di sana. Mataku bertumpu pada tulisan di dekat patung Maria. “ Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan,jadilah padaku menurut perkataanMu” itu adalah cuplikan satu ayat dari injil Lukas 1:38.
Dalam perjalanan pulang ayat it uterus terngiang-ngiang dan teringat terus dalam otakku. Tanpa di sadari,aku telah menemukan jalan keluar bagi masalahku. Berserah,pasrah,dan percaya pada kehendakNya. Inti dari perkataan Maria pada malaikat Gabriel adalah berserah dan mau menerima apa yang Tuhan perbuat padanya. Kerendahan Maria benar-benar sangat mengagumkan. Ia dengan rendah hati mau menerima semua yang Tuhan berikan padanya. Padahal saat itu Maria belum menikah dengan Yusuf tapi ia mau mengandung dari Roh Kudus,atas kehendak Tuhan. Ia mau menerima resiko di cemooh karena ia percaya Tuhan berkehendak atas dia.
Kerendahan hati Maria mengajarkan aku banyak hal. Pasrah,meminta padaNya dan berusaha tapi tetap berserah Tuhan yang akan menentukannya.
Sesungguhnya semua permintaan kita Tuhan dengar. Tapi ia lebih tau apa yang kita butuhkan daripada apa yang kita inginkan. Bila permintaan kita tidak di kabulkan,tentulah Tuhan punya rancangan lain yang lebih indah dari yang kita inginkan. Dan yang pasti Tuhan ga akan beri batu pada kita anakNya yang minta roti.
Buah dari percaya Dia akan beri yang terbaik,akhirnya aku menemukan jalanku. Dan jalanku tetap sama dengan yang semula ku pilih.
Semoga kita bisa meneladan Maria yangd dengan rendah hati mau menerima kehendak Tuhan dalam hidup kita. Susah,senang,semua adalah karunia dariNya yang mana ada rencana indah di balik semua itu.
Have a blessed day!

(dalam perjalanan pergumulanku,aku menemukan Maria- Fredericka M Hnediana Widowati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar